Selasa, 04 April 2017

Laporan Hasil Penelitian Sejarah Benteng Fort Rotterdam

Laporan Hasil Penelitian
Sejarah Benteng Fort Rotterdam

DSC02249.JPG
 






 
 *Maaf karena foto yang ditampilkan pada blog ini, tidak muncul karena masalah teknis




SMA Negeri 5 Makassar


Disusun Oleh:
Ahmad Farid Bandang (2)
Andi Gigatera Halil M (4)
Anwar Abdul Kadir (7)
Budi Syamil Angkotasan (10)
Fathur Rezky (15)
Fikri Firjatullah Fadhal (16)
M. Miraj Ruslan (20)
Muh. Arkhan Pratama Putra (21)
Muh. Daffa Abbas (22)
Muh. Reski Nur Alif Baang (23)
Muhammad Rifki Rahmat (24)
Muhammad Syabani (25)

  KELOMPOK LAKI-LAKI,  KELAS X MIPA 5
SMA Negeri 5 Makassar


KUNJUNGAN DI BENTENG ROTTERDAM
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw2rMGOrV1IMub4lyv5AEgNe54aIQKnfyp-VxZkJ09N-KEvV68_L9-4v3TW9d7_7DJ7af1wAf3OfxavJQG3c_JUDuiYUFfsf4EXR5Dnt9BTKzwS00yVKMiQYi1_CPF5puFqdGbSrqQVNI/s1600/download.jpg
Pada tanggal 12 Maret  2017 tepatnya hari Minggu kami Siswa SMAN 5 Makassar dari kelas X MIPA 5  melaksanakan kunjungan ke Benteng Rotterdam. Awalnya kami memulai perjalanan dari Sekolah SMAN 5 Makassar tepatnya pada pukul 08:00 WITA. Kami berkunjung ke sana dengan menggunakan angkutan umum bersama teman-teman dan pada pukul 09:05 WITA kami tiba di sana.
Sebelum memasuki benteng rotterdam terlebih dahulu kami harus melakukan registrasi, dengan membayar uang  masuk sebanyak Rp.5.000,00. Setelah kami masuk kami bertemu dengan guru sejarah terlebih dahulu untuk mendengar arahan kegiatan yang akan dilakukan di kawasan benteng rotterdam ini. Dan kami memulai kegiatan dengan berkeliling mengamati di area benteng rotterdam.
Kelompok Laki-laki kelas X MIPA 5
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvLQaZDyo9WLBa3hTl3dQO3vXz5p_eNz46taRxp7-c1xqbiupGuBvyMNgLGqpUqVmkERK2y8hU85S6LmyGBRWiyrji8lS6vCppPrAr6LSYqDXra4gAf0cyE3x9p0soVLJokkTJZ4SYRaE/s320/20161126_142215.jpg
Gedung K (Bastion Ambona)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRwQYrOenOGnnzoaWiwdT9j3JzRuIFFAXIXDgBwxZgdJW2bLu93UDq2LI6IW1xiEDSjwxq0JdxB3KTJfgVODAElnNLqYNnUski7-1-URcXi90FIk2smYkZKXesDWPTHPkSIyCAe1NXwOQ/s320/20161126_142334.jpg
Gedung J (Perpustakaan)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0VJzWAqmAnbIs6rhhbklIQt3RuP14hMwotRKZNqoADhQ4rCalDLLY2Uk8UI-s3E1DDIZfhFawNtaAMpL0XSKaujN4SzHatZHSPTjv3Yf5wVYXSvd4vgiukzk5tFzgQdpgL_tjf5egA-U/s320/20161126_142455.jpg
Gedungg H (Bastion Mandarsyah)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcgPbazO3UftwqRgsbtQIzZM1T0UigZvTvynvo1GQmcssk-lrADq_zxy9dqdJlnLM7e1y7u6q_h61R24vX82YJt2J_DLpzZi7uNOGPPma4mMpRm8c-8zkF97H3PQybdENkOx8Y_KnPCdQ/s320/20161126_142825.jpg
Gedung D (Museum La Galigo)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGuQSiEMmsEgsi7gSs4fK35By_7XsikxJtMYgz2zjOIYCOXpzpE0FPS32uwUlwM3Sr6mlnEFLrNmdACIDhIq_7XPng6vg3vH2cq3Cdjnk3MIHrs2ut6MTtLwjzciTFIeCPLjXbJYuqSeQ/s320/20161126_143003.jpg
Gedung M (Museum La Galigo)
Sekilas Tentang Benteng Rotterdam
Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.
Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.
Benteng Rotterdam yang didalamnya terdapat Museum lagaligo menyimpan seribu kisah masa lalu bangsa ini khususnya sejarah peradaban jazirah Sulawesi bagian Selatan yang mayoritas didiami oleh etnis Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar. Peninggalan kebudayaan leluhur tersimpan rapi di benteng ini.
Luas Benteng Rotterdam Makassar adalah 28.595,55 meter bujur sangkar, dengan ukuran panjang setiap sisi berbeda, serta tinggi dinding berfariasi antara 5-7 meter dengan ketebalan 2 meter. Benteng Rotterdam Makassar mempunyai lima buah sudut (Bastion), yaitu :
-          Bastion Bone terletak di sebelah barat
-          Bastion Bacam terletak di sudut barat daya
-          Bastion Butan terletak di sudut barat laut
-          Bastion Mandarsyah terletak di sudut timur laut
-          Bastion Amboina terletak di sudut tenggara
Sewaktu Admin Pustaka Sekolah mengunjungi Tempat ini, suasananya lumayan tertata rapi, jauh dari kesan meseum atau peninggalan masa lalu dipikiran kita yang terkesan terbengkalai. Yup ruang – ruang Pada Museum lagaligo tertata elok, dengan dilengkapi alat pendingin (AC) serta masing-masing ruangan dilengkapi dengan camera cctv sebagai alat keamanan dari tangan jahil. Pengunjung ke Benteng Rotterdam pun mulai ramai yang terdiri dari banyak kalangan.

Adapun benda-benda yang kami amati di dalam Museum La Galigo (Gedung M):
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgALdJLlQKFb65-EcKAAk41p73ppmKp-UHkWMfIp7kn9TaHx96h0gULk2090M79EC-Jpy3PmEF8srlkJi_lxbhv6T4kXkBLtSEhSrC4D2D_U4McpBYNwr0E_qjTpvKA0ENT6bmNeVFWHKA/s320/20161126_144135.jpg
Sejarah Kebudayaan dan Lintas Peradaban
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrVrhsabqAAD4B1MhfSRAhmrZCXoQPHhn1h93vvj-sRKcqP3IgEQU3cPh4MNlsgcNPiD0uHdWHiGBiv0Us0m8TjRyEUYwwuw8npZIEJTwmbjea2KrmFUmVpxHkbX6VDIMis9ADEOGB5_o/s320/20161126_144154.jpg
Sejarah kebudayaan islam di benteng roterdam
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwVnGWxFrcqOx3uO1RtuAwHtLZMLRhxJI5UGvHHnq4oyXZqvmmykjTHU_aT6TRv7J0FQUOW_esl9VjIaRwj1x1Dygy7FGTP2ylpqcSd6d8LeWBPylyyCtEm-Od9Fbjuvts0AweoDhQjfI/s320/20161126_144208.jpg
Senjata tradisional
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsujnReO9kROlBl43t7er66zsb-kwDzxNc6dp3T_FxRwiY5JLfgg3nQCnlZy5BKvh5bA2sli_G0C2VtDIymmIpNAwcbnYwgP-OwzyCRqfQVItgdz7rXUFC4gciWwbYbF3jdBDIwcA7ZRI/s320/20161126_144249.jpg
Benda peninggalan raja-raja gowa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7E8fJylKcW8CN6puX3tiK5KIi5Lz7fAFjbe9uZemd4aQMw6GWENI84tHgXU7LZSxkqdqOxsZl0c38XGdbUWZo57VPjI-CWjYLAQGjw3SW9Q3J9F1T70couu5BJTtwvUKOtAXKA791Yzw/s320/20161126_144642.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUCg4EVbDdojRsTL5OpjcjowBl52WEW7K_qmdAQSNe5dATa0Qal26V_ZxTyp4P7SqnjzcbiqOGhZ_kYNol0XlGnRlxlEVLBNxbxq13G3MDz8ppHKxu83DiXUpB1fAHVaRxnS5A95aRUds/s320/20161126_144710.jpg
Lamming
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9jRlD7RpwRGbgTMzmMjBGGM44I29YWvwTYwlraWy-v6wUoNdC8bnwsF6kSjJkeM07xfLxIehfKMQgLnKOCKrR7bqljXpg9IQO8SUjxcVJavEZHCOczulpKF01TjX5D9jOgN0GUjCPmWQ/s320/20161126_145312.jpg
Perahu
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEv_kH9QlVP8PDSrb-pJBiXm7GfvC8oqcw4y5WeK7tGe6Fq1rA2AmRQp1kvyEjiZi2Uro-o7dFPXYCQGunPWFx3-0055vaGcTwPF5eclTzs2AFEbEZ67d0xSSyXnQezYJIjxSIYcTuSiQ/s320/20161126_145327.jpg
Miniatur kapal phinisi






 














Pak Patta Sedang menjelasakan beberapa benda yang ada di dalam benteng
Download Laporan penelitian benteng rotterdam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar