Kamis, 27 Agustus 2015

Fungsi sel leydig,sertoli dan ABP,Folikeldegraf

 #BIOLOGI

*Sumber sel leydig WIKIPEDIA

Sel Leydig

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sel Leydig atau dikenal juga dengan sebutan sel intersisial Leydigm adalah pelengkap dari tubulus seminiferus pada testis. Sel Leydig memproduksi testoteron dan selalu berhubungan dengan sistem saraf. Sel Leydig memiliki inti yang bulat dan sitoplasma granular yang eosinofilik.
Sel Leydig diambil dari nama Franz Leydig, yang menemukannya pada 1850

Fungsi

Sel Leydig mengeluarkan hormon kelas androgen (Steroid C19), seperti testosteron, androsetenedion, dan dehifroepiandrosteron, yang dirangsang oleh Luteinizing Hormone atau LH. LH meningkatkan aktivitas enzim kolesterol desmolase, yang akan merangsang pengeluaran testosteron.
Hormon FSH meningkatkan respon sel Leydig pada hormon LH.


Fungsi Sel Sertoli

Nutrisi
Fungsi utama dari sel-sel ini adalah untuk memberikan nutrisi pada sel sperma yang baru berkembang. Ini adalah alasan mengapa sel-sel ini juga dikenal sebagai sel perawat atau sel induk. Sel-sel ini juga membantu untuk membawa sel-sel ini dari membran basal ke lumen tubulus semiferous.
Pembekuan Darah-Testis Barrier
Sel-sel ini membentuk partisi yang memisahkan darah di daerah interstitial dari lumen tubulus seminiferus (dikenal sebagai kompartemen adluminal). Penghalang yang diperlukan untuk mencegah darah bersentuhan dengan spermatozoa yang baru disintesis dan mempunyai genetik berbeda, dan dengan demikian, mencegah serangan imunologi tertentu pada mereka. Sel Sertoli juga mengontrol masuk dan keluar berbagai hormon dan nutrisi ke tubulus.
Selain itu, sel-sel ini juga diminta untuk menyediakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan sel-sel induk spermatogonium.
Sekretori
Sel Sertoli mensintesis hampir enam puluh protein sekretori yang berfungsi dalam spermatogenesis.
Berikut adalah beberapa protein yang disekresikan sel sertoli:

  • Androgen binding Protein: Ini adalah glikoprotein yang mengikat hormon seperti testosteron, dihidrotestosteron, dan estradiol. Protein ini dibutuhkan untuk pematangan sel sperma.
  • Hormon Anti-Mullerian: Ini adalah protein yang menghambat pembentukan saluran Miillerii, dan dengan demikian membantu dalam pencegahan perkembangan organ reproduksi wanita pada embrio laki-laki.
  • Estradiol: Walaupun merupakan hormon seks wanita, itu disekresikan oleh sel Sertoli untuk mencegah apoptosis spermatozoa.
  • Inhibins dan Activins: Ini adalah sel-sel protein yang diperlukan untuk mengatur tingkat Follicle Stimulating Hormone

ABP
 Androgen binding protein berfungsi sebagai carrier bagi testosterone, sehingga testosterone siap berperanan pada tubuli seminiferi selama berlangsung spermatogenesis dan transportasi spermatozoa menuju rete testis, vasa efferentia masuk epididymis


Folikeldegraaf
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar