Kamis, 09 Maret 2017

Rangkuman Materi Bab Plantae

Ringkasan Materi Kingdom Plantae
Ringkasan Materi Kingdom Plantae

Kingdom Plantae
Kingdom plantae meliputi organisme multiseluler yang sel-selnya telah terdiferensiasi, bersifat eukariotik dan memiliki dinding sel selulosa hampir seluruh anggota tumbuhan memliki klorofil dalam selnya sehingga bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri). Tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu tumbuhan berspora dan tumbuhan berbiji.Organisme yang termasuk tumbuhan berspora yaitu tumbuhan lumutdan tumbuhan paku.

A.    Tumbuhan lumut
Lumut (Bryophytes) berasal dari bahasa yunani Bryon yang berarti tumbuhan lumut. Pada umumnya, lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastid yang menghasilkan klorofil a dan klorofil b. jadi lumut bersifat autotrof. Tubuh lumut dapat dibedakan antara sporofit dan gametofitnya.

v  Ciri-ciri umum dari lumut

·    Sel-sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
·    Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel kecuali ibu tulang daun.
·    Pertumbuhan lumut hanya membesar tidak memanjang.
·    Rhizoid tampak seperti benang-benang.

Lumut termasuk dari divisi Bryophyta yang terbagi yang dibagi menjadi tiga kelas yaitu lumut daun (Bryophyta), lumut hati (Hepaticophyta) dan lumut tanduk (Anthocerotophyta).

1.      Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun merupakan lumut yang paling banyak dikenal. Bryo-phyta mempunyai struktur seperti akar yang disebut Rhizoid, struktur seperti batang dan struktur seperti daun.

Ø  Ciri-ciri Bryophta
·    Hidup di tempat lembab,
·    Memiliki rhizoid,
·    Autotrof,
·     Reproduksinya secara seksual (membentuk gamet) dan aseksual (membentuk spora)

Jembatan keledai : Lembab, Rizhoid, Autotrof, Seksual dan Aseksual
                               Lem Rizho Auto Sekual dan Asekual

Ø  Peranan Bryophyta bagi kehidupan
·    Sebagai penyeimbang ekosistem,
·    Dapat diolah sebagai pembalut pada kapas,
·    Membantu penyerapan air

2.      Lumut hati (Hepaticophyta)
Lumut hati mencakup 6000 spesies tumbuhan tak berpembuluh. Lumut hati tersusun atas struktur berbentuk hati pipih, yang disebut dengan talus, yang tidak terdiferen-siasi menjadi akar, batang, dan daun.Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tanpak seperti lobus pada hati.

Ø  Ciri-Ciri Hepaticophyta
·    Memiliki talus,
·    Tubuhnya terbagi dualobus sama seperti hati,
·     Reproduksinya secara aseksual (gemma)

Ø  Peranan Hepaticophyta
·    Sebagai penyeimbang ekosistem,
·    Dapat digunakan sebagai obat hepatitis

3.      Lumut tanduk (Anthocerotophyta)
Lumut tanduk mem-punyai gametofit mirip dengan gametofit lumut hati, perbedaanya hanya terletak pada spo-rofitnya. Sporofit lumut tanduk mempunyai kap-sul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofir. Masing-masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar dari pada kebanyakan lumut

Ø  Ciri-Ciri Anthocerotophyta
·    Merupakan tumbuhan sporofit memanjang seperti tanduk,
·    Mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar
·     Reproduuksinya secara seksual yakni dengan cara pembentukan gamet,
·     Habitatnya didaerah lembab.

Ø  PerananAnthocerotophyta
·    Sebagai penyeimbang ekosistem,
·    Membantu penyerapan air,
·    Indikator pencemaran


B.     Tumbuhan paku
Tumbuhan paku termasuk golongan tumbuhan yang telah berkormus dan merupakan kelompok tumbuhan berpem-buluh yang paling sederhana.

v  Ciri-ciri tumbuhan paku meliputi:
·    Akar paku bersifat seperti akar serabut berupa rizoma
·    Batang pada sebagian jenis paku tidak tanpakkarena terdapat didalam tanah berupa        rimpang, mungkin menjalar atau sedikit tegak
·    Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda
·    Habitat tumbuhan paku didarat
·    Reproduksi aseksualnya dengan stolon yang menghasil-kan gemma atau tunas

Tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta.

Jembatan keledai : hantu pak adi ada 4 visi yaitu psilo, lyco, sphenop, dan pterop.

1.      Psilophyta
Psilophyta merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya mempunyai dua generasi.

Ø  Ciri-Ciri Psilophyta
·    Hidupnya didaerah tropis dan subtropis,
·    Memiliki rhizoiid,
·     Reproduksinya secara aseksual (gemma) dan seksual (pembentukan sel kelamin),
·     Tidak mempunyai  jaringan pengangkut

Ø  Peranan Psilophyta
·    Sebagai penyeimbang ekosistem

2.      Lycophyta
Lycophyta merupakan tumbuhan tropis dan hidup se-bagai epifit, Lyco-phyta muda yang haploid tidak melaku-kan fotosintesis tetapi bersimbiosis dengan jamur. Setiap gametofit pada Lycophyta  memiliki arke-gonium dan anteredium.

Ø  Ciri-Ciri Lycophyta
·    Merupakan tumbuhan epifit,
·     Hidupnya didaerah sub tropiis,
·     Dapat bersimbiosis dengan jamur, reproduksinya dengan cara seksual (fertilisasi) aseksual (spora),
·     Termasuk kedalam paku jenis homospora

Ø  Peranan Lycophyta
·    Sebagai penyeimmbang ekosistem,
·    Tanaman hias,
·     Sebagai bahan obat-obatan,
·     Sebagai bahan dalam membuat karangan bunga


3.      Sphenophyta
Ø  Ciri-Ciri Sphenophyta
·    Merupakan tumbuhan jenis homospora,
·    Hidup ditempat yang basah,
·    Memiliki organ yang lengkap (akar, daun, batang)
·     Reproduksinya dengan cara seksual (fertilisasi) dan aseksual (spora)

Ø  Peranan Sphenophyta
·    Sebagai penyeimbang ekosistem,
·     Tanaman hias,
·     Sebagai bahan obat-obatan,
·     Sebagai bahan dalam membuat karangan bunga

4.       Pterophyta
Pterophyta banyak ter-dapat dihutan subtropics atau di daerah tropis.Paku ini mem-punyai daun-daun yang lebih besar dibandingkan dengan di-visi lainnya.Ada dua jenis da-un, yaitu megafil dan mikrofil.Megafil mempunyai system percabangan pembuluh.Sedangkan mikrofil merupakan daun yang muncul dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut.

Ø  Ciri-Ciri Pterophyta
·    Merupakan tumbuhan jenis homospora,
·    Hidup ditempat yang basah,
·     Memiliiki organ yang lengkap (akar, daun, batang)
·     Reproduksinya dengan cara seksual (fertilisasi) dan aseksual (spora)

Ø  Peranan Pterophyta
·     Sebagai penyeimbang ekosistem,
·     Sebagai tanaman hias

C.     Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Spermatophyta meliputi Angiospermae dan Gymnospermae. Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan-bahan lain. Pada hakikatnya tumbuhan biji memiliki pigmen hijau yang penting untuk fotosintesis, yaitu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuh-tumbuhan.
Spermatophyta meliputi Angiospermae dan Gymnospermae.
Jembatan keledai :
(Mama bermain Angin dan Gyme)

1.      Gymnospermae (biji terbuka)
a.       Pinophyta
Tumbuhan pinophyta juga sering disebut sebagai conifer. Sebagian besar pinophyta me-miliki daun berbentuk jarum. Tumbuhan ini juga  bersifat monoesis, dimana struktur rep-roduksi jantan dan betinanya berada pada satu tumbuhan. Biji dari pinophyta berkembang didalam rujung. Contohnya Pinus merkusii.

Ø  Ciri-ciri Pinophyta
·     Berhabitus pohon
·     Berdaun tunggal berbentuk jarum,lanset, lancip,
·     Dioeceus atau monoeceus

Ø  Peranan pinophyta bagi kehidupan
·    Sebagai penyeimbang ekosistem,
·    Sebagai bahan industri (getahnya),
·     Tanaman hias

b.      Cycadophyta
Cycadophyta (pakis) hidup didae-rah tropis dan sub-tropics. Struktur rep-roduksi tumbuhan ini mirip dengan tumbu-han pinophyta, tetapi bersifat diesis, yang artinya struktur reproduksi jantan dan betina berada pada tumbuhan yang berbeda, contoh spesiesnya Cycas rumphii.

Ø  Ciri-ciri Cycadophyta
·    Berhabitus seperti palem,
·    Daunnya majemuk menyirip,
·     Dioeseus,
·     Hidup di daerah tropiis dan subtropics

Ø  Peranan Cycadophyta bagi kehidupan
·     Sebagai tanaman hias,
·     Penyeimbang ekosistem


c.    Ginkgophyta
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies didunia ini, yaitu Ginkgo biloba.Tumbuhan ini berupa pohon, biasanya tingginya mencapai 15-20 meter dan bercabang banyak. Dimusim gugur daun tumbuhan ini akan berubah warna menjadi kekuningan. Tumbuhan ini bersifat diesis.

Ø  Ciri-ciri ginkgophyta
·    Berhabitus pohon,
·     Berdaun lebar,
·     Pertulangan dikotom
·     Dioeceus
·      Berbiji keras

Ø  Peranan ginkgophyta bagi kehidupan
·    Sebagai penyeimbang ekosistem,
·    Pohon peneduh,
·    Tanaman hias,
·     Bahanobat,
·     Bahan pangan (sayur)

d.      Gnetophyta
Gnetophyta memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya.
Ø  Ciri-ciri gnetophyta
·     Berhabitus pohon,
·     Berdaun tunggal dan berhadapan,
·      Pertulangan daun menyirip,
·      Dieoceus,
·      Bakal biji tanpa arkegonia

Ø  Peranan gnetophyta bagi kehidupan
·     Sebagai penyeimbang ekosistem,
·      Bahan pangan,
·      Sebagai bahan obat            

Di Gymnospermae terdapat Pinophyta, Cycadophyta, Ginkgophyta, Gnetophyta
Jembatan Keledai : Pino, Cydata, Ginkta, dan Gneta

2.      Angiospermae (biji tertutup)
Angiospermae merupakan golongan tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan lebih tinggi diban-dingkan golongan tumbuhan lain. Berdasarkan jumlah daun kotiledon yang dimilikinya, angiospermae dapat dibedakan menjadi 2 kelas yaitu:

1.      Kelas Monocotyledonae: memiliki biji dengan lembaga yang hanya memiliki satu daun lembaga.
a.       Ciri-ciri
·     Memiliki kotiledon tunggal
·     Daun bertulang sejajar
·      Batang tidak tumbuh membesar, dan tidak bercabang
·      Bunga berkelipatan tiga

b.      Peranan bagi kehidupan
·     Sebagai hiasan
·     Penyeimbang ekosistem
·      Suplay oksigen
·       Sebagai tanaman hias
·       Bahan obat-obatan


2.      Kelas Dicotyledonae: memiliki biji dengan lembaga yang memiliki dua daun lembaga.
a.       Ciri-ciri
·         Memiliki kotiledon ganda,
·         Tulang daun menjari atau  menyirip
·         Berkambium
·         Bunga berkelipatan empat atau lima

b.      Peranan bagi kehidupan
·         Bahan pangan
·         Bahan pakaian
·         Sebagai penyeimbang ekosistem


·         Sebagai suplai oksigen
#Repostfromanotherblog #Biologi #Plantae #Rangkuman #Ringkasan #Materi

Rangkuman/Ringkasan Materi Bab Fungi/Jamur

Rangkuman Bab Jamur


BAB 6 FUNGI (JAMUR)



ACir-ciri Jamur

Ciri-ciri jamur adalah sebagai berikut.

1. Mempunyal membran Intl (eukariot),.
2. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
3. Cabang dan hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dan                                                      substratnya.
4. Bersifat saprofit dan parasit.
5. Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
6. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler),      yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi).
7. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
Tidak memiliki klorofil
8.    Makanannya berupa bahan organik yang diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk hidup lain atau dari sisa mahkluk hidup
9.    Dinding sel tersusun dari kitin
10.              Beberapa memiliki zat warna, seperti Amanita muscaria
11.              Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang (hifa)
12.              Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
13.              Hifa tanpa sekat : Hifa senositik
14.              Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium
15.              Miselium vegetatif : Menyerap makanan
16.              Miselium generatif : Alat reproduksi, menghasilkan spora
17.              Melakukan pencernaan secara ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
18.              Bersifat heterotrof

B . Berdasarkan cara memperoleh makanannya :

1.   Saprofit : Memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Sebagai pengurai (dekomposer) utama
2.   Parasit : Memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Merugikan organisme inangnya karena dapat menyebabkan penyakit
3.   Simbiosis mutualisme : Hidup saling menguntungkan dengan organisme lain. Contohnya : Jamur bersimbiosis dengan ganggang hijau biru membentuk lumut kerak dan jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza

      C. Habitatnya :

1.        Tempat basah/lembab di daratan
2.        Organisme/sisa-sisa organisme di laut/air tawar
3.        Lingkungan asam
4.        Konsentrasi gula tinggi

D. Reproduksi
Aseksual :
1. Pembentukan kuncup/tunas pada jamur uniseluler
2. Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) pada jamur uniseluler
3. Pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler. Spora aseksual berupa :
©       Sporangiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat pada ujung sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor)
©       Konidiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung konidia)
 Seksual : Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara singami (penyatuan sel/hifa yang berbeda jenis)

E. KLASIFIKASI JAMUR
1.    Zygomycota
Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal
a.    Ciri-ciri Zygomycota
·                     Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
·                     Dinding sel tersusun dari kitin.
·                     Reproduksi aseksual dan seksual.
·                     Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
Contoh :
·                      Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti
·                     Rhizophus oryzae,  Jamur  tempe
·                     Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam fumarat
·                     Mucor mucedo, Saprofit pada  kotoran ternak dan makanan

b.  Reproduksi Zygomiyota
1.   Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium menghasilkan spora baru.
2.   Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa– dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid. Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid. Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.
b.  Reproduksi Zygomiyota
1.   Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium menghasilkan spora baru.
2.   Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa– dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid. Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid. Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.


2.   Ascomycota
a.   Ciri-ciri Ascomycota
1.            Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
2.            Bersel satu atau bersel banyak.
3.            Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
4.            Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.
5.            Dinding sel dari zat kitin.
6.            Reproduksi seksual dan aseksual.
b.   Contoh:
·                     Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).

·                     Penicilium
·                                             Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
·                                             Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
·                                             Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
·                                             Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
·                     Aspergilus
·                                             Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
·                                             Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
·                                             Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang  menyebabkan kanker hati (hepatitis)
·                     Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada  aves
·                     Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
·                     Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
·                     Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina

3.   Basidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki organ penghasil spora berbentuk gada (basidia)
a.   Ciri-ciri Basidiomycota
1.            Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
2.            Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
3.            Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
4.            Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).
b.  Contoh Basidiomycota
·                     Volvariela volvacea (jamur merang)
·                     Auricularia polytricha (jamur kuping)
·                     Pleurotus sp (jamur tiram)
·                     Polyporus giganteus (jamur papan)
·                     Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang mematikan
·                     Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)
·                     Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
·                     Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
·                     Jamur Shitake


Reproduksi Basidiomycota
4.   Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena  belum diketahui perkembangbiakannya  secara seksual
a.    Ciri-ciri Deuteromycota
·                     Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
·                     Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
·                     Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
·                     Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya
b.   Contoh Deuteromycota
·                     Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
·                     Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
·                     Melazasia fur-fur, penyebab panu.
·                     Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
·                     Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
·                     Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala

Lumut kerak :
1. Bentuk kehidupan saling menguntungkan antara jamur dan organisme fotosintetik
2. jamur dalam lumut kerak umumnya adalah Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan organisme fotosintetiknya adalah Cyanobacteria/ganggan hijau uniseluler
3. Jamur memperoleh hasil fotosintesis dari Cyanobacteria
4. Jamur bertugas menjaga ketersediaan air bagi Cyanobacteria
5. Cyanobacteria memperoleh nutrien untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungan
6. Reproduksi aseksual : Fragmentasi badan vegetatif (talus) atau dengan soredia
7. Reproduksi seksualnya : Jika yang bersimbiosis adalah Ascomycota dan Basidiomycota yang menghasilkan askospora dan basidiospora

Mikoriza :

1.   Simbiosis mutualisme antara jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi
2.   Jamur memperoleh senyawa organik
3.   Tumbuhan memperoleh air dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah, jamur juga menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan terhadap infeksi mikroorganisme


F. PERANAN JAMUR

·                     Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).
·                     Penicilium
·                                             Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
·                                             Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
·                                             Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
·                                             Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
·                     Aspergilus
·                                             Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
·                                             Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
·                                             Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang  menyebabkan kanker hati (hepatitis)
·                     Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada  aves
·                     Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
·                     Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
·                     Volvariela volvacea (jamur merang), untuk bahan makanan
·                     Auricularia polytricha (jamur kuping), untuk bahan makanan
·                     Pleurotus sp (jamur tiram), untuk bahan makanan
#Biologi #Rangkuman #Ringkasan #Materi #Pelajaran #Smp #Sma #ALashri