catatan : jika dalam artikel ini ada materi selain Vaginosis, saya mohon maaf,
kalian baca saja artikel di bawah ini dan simpulkan sendiri penyebab,gejala,dan penyembuhannya. saya sudah bagi-bagi materi ini agar kalian bisa baca dengan teratur.
selamat kerjakan tugas... :)
Vaginitis adalah infeksi pada vulva atau vagina. Hal ini sangat umum terjadi pada wanita. Vaginitis biasanya disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Namun ada juga penyebab umum lain dari vaginitis misalnya kerusakan indung telur, atau pembedahan untuk mengangkat ovarium. Menurunnya kadar esterogen juga dapat membuat jaringan vagina kering dan tipis sehingga menyebabkan bercak iritasi.
Penyebab Vaginitis
Vaginitis dapat disebabkan oleh:
- infeksi jamur/innfeksi ragi
- vaginosis bakteri
- trikomoniasis
- alergi dan iritasi
- kurangnya hormon estrogen
Infeksi jamur/Infeksi ragi
Infeksi ragi disebabkan ketika jamur candida tumbuh terlalu banyak di vagina. Tumbuhnya jamur candida di dalam vagina wanita memang normal. Namun jika jumlahnya terlalu banyak, dapat menyebabkan infeksi ragi. Meningkatnya jumlah jamur di vagina dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- antibiotik tertentu,
- diabetes,
- obat-obatan tertentu, seperti cortisone,
- lemahnya sistem kekebalan tubuh,
- perubahan hormonal,
- kehamilan,
- dan kontak langsung dengan orang lain.
Vagina yang sehat secara alami terdapat bakteri di dalamnya. Namun dalam Bacterial vaginosis(BV) terjadi perubahan keseimbangan berbagai jenis bakteri dalam vagina. Salah satu bakteri yang menyebabkan BV adalah gardnerella vaginalis. BV juga dapat disebabkan oleh aktivitas seksual tidak sehat, misalnya tidak membersihkan alat kelamin sebelum berhubungan seks. Hal ini dapat mengganggu keseimbanagn bakteri normal yang melindungi vagina.
Trichomoniasis
Trikomoniasis atau juga disebut trich adalah infeksi menular seksual yang disebabkan infeksi hewan bersel satu satu, trichmona. Trich adalah salah satu penyebab paling umum dari vaginitis.
Alergi dan Iritasi
Beberapa wanita alergi terhadap hal-hal yang dimasukkan ke dalam vaginanya. Sisa benda atau bahan kimia yang masih tersisa di dalam vagina dapat menyebabkan alergi dan iritasi. alergi dan iritasi dapat menyebabkan vaginitis. Vagina dan vulva mungkin memiliki alergi terhadap:
- siraman air
- semprotan obat "Kesehatan feminin"
- pewangi atau bahan kimia yang terkandung dalam pembalut
- sabun atau sampo
- tisu toilet
- deterjen dan pelembut kain yang menempel pada pakaian dalam
- kondom
- silikon di topi serviks
- spermisida, obat pencegah kehamilan
- memakai celana ketat atau stoking
- mengenakan pakaian renang basah dalam jangka waktu yang lama
- menunggang kuda
- bergesekan dengan kursi sepeda(sedel)
- mandi di bak mandi air panas dan air kolam renang
Vaginitis yang disebabkan oleh kurangnya esterogen disebut vaginitis atrofi. Estrogen merupakan hormon yang berperan penting dalam sistem reproduksi wanita. Menurunnya kadar esterogen dapat terjadi saat wanita dalam masa menyusui, menopause, atau kerusakan indung telur. turunnya kadar estrogen membuat jaringan vagina kering dan tipis. Sehinggga menyebabkan bercak alergi.
Gejala Vaginitis
Jika Anda memiliki vaginitis, vagina atau vulva mungkin merah, iritasi, dan terasa tidak nyaman. Debit dari cairan vagina yang keluar berbeda dari biasanya sehingga membuat Anda sering ingin buang air kecil. Cairan yang dikeluarkan mungkin juga memiliki bau yang berbeda dari biasanya atau baunya lebih tidak menyenangkan. Vagina Anda mungkin juga akan terasa gatal dan seperti terbakar.
Untuk gejala vaginitis yang disebabkan oleh infeksi jamur, mungkin debit cairan vagina akan lebih tebal, berwarna putih dan tidak berbau. Biasanya juga terdapat bercak putih disekitar vagina. Sementara vaginitis yang disebabkan oleh vaginosis bakteri memiliki gejala terasa berat di bagian vagina, vagina berwaran keabu-abuan, berbusa dan berbau amis.
Pengobatan Untuk Vaginitis
Vaginitis biasanya mudah untuk diobati. Jenis pengobatan biasanya tergantung pada:
- penyebab vaginitis yang Anda miliki,
- seberapa parah gejala Anda,
- atau apakah Anda sedang hamil.
Ingat! vaginitis tidak dapat disembuhkan hanya dengan mandi air bersih atau membersihkan vagina dengan air. Bisa jadi itu menambahnya lebih parah. Tetapi menjaga kebersihan vagina secara rutin juga perlu, misalnya membersihkannya dengan air kemudian di keringkan dengan tisu tanpa bahan kimia.
- Untuk memastikan pengobatan Anda bekerja dengan baik, sebaiknya Anda
- Jangan gunakan obat orang lain meskipun memiliki masalah yang sama.
- Jangan gunakan obat lama. Meskkipun belum melebihi tanggal kedaluwarsa, obat yang telah dibuka tutupnya akan cepat expired dan mungkin tidak dapat bekerja lagi, bahkan mungkin membuat infeksi lebih parah.
- Gunakan seluruh resep Anda, bahkan jika gejala Anda telah berhenti karena kemungkinan infeksi dapat datang kembali.
- Minum obat Anda secara teratur terutama saat periode menstruasi, karena beberapa infeksi vaginitis dapat tumbuh dengan cepat dalam aliran menstruasi.
- Pastikan Anda sembuh total sebelum memutuskan untuk berhenti mengkonsoumsi obat Anda
Apakah Vaginitis Dapat Menular Melalui Hubungan Seks?
Hal ini tergantung pada penyebab vaginitis tersebut. Vaginitis "Trich" sangat mudah menular saat berhubungan seks. Sedangkan viginitis BV(Bacterial Vaginosis) dan infeksi ragi tidak dapat menular saat berhubungan seks. Kontak langsung antar kelamin yang memiliki jamur dan bakteri memungkinkan terjadinya pertukaran jamur dan bakteri tersebut. Sering berganti-ganti pasangan seks juga lebih memudahkan jamur dan bakteri menyebar dan berkembang dalam organ seksual kita. Vaginitis yang disebabkan oleh iritasi, alergi, atau kurangnya estrogen tidak berpengaruh saat berhubungan seksual.
Apa Yang Harus Saya Lakukan?
Jangan melakukan hubungan seks vagina atau berbagi cairan seksual jika,
- Anda sedang menjalani perawatan untuk vaginosis bakteri, infeksi jamur, atau infeksi seksual lainnya,
- Anda merasakan gejala vaginitis,
- Pastikan daerah sekitar vulva Anda sekering mungkin.
- Cuci vulva Anda secara teratur dengan air dan sabun lembut tanpa deterjen.
- Bilas dan keringkan secara menyeluruh setelah mencuci.
- Gunakan handuk kering dan bersih untuk mengelapnya
- Jangan menggunakan handuk yang telah dipakai orang lain.
- Hindari duduk dengan pakaian renang yang basah.
- Hindari apapun yang dapat membuat vagina Anda iritasi atau alergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar